Pengantar Blockchain ala Tom & Jerry: Belajar Teknologi Canggih dengan Cerita Lucu
Ceritanya Dimulai...
Semua orang pasti kenal Tom & Jerry, kan? Tom si kucing yang selalu mengejar Jerry si tikus. Tapi di cerita kali ini, Tom berubah. Dia habis nonton sinetron azab dan tersadar bahwa ngejar-ngejar Jerry itu enggak baik. Akhirnya, Tom ingin berdamai dan memberikan hadiah keju kepada Jerry sebagai bentuk permintaan maaf.
Masalahnya, Jerry masih trauma. Dia takut kalau ini cuma jebakan Tom. Maka, Tom mencari penengah, yaitu si Spike—anjing yang bisa dipercaya untuk mengantarkan keju dari Tom ke Jerry. Nah, di sinilah muncul masalah klasik: pihak ketiga.
Masalah dari Sistem Pihak Ketiga
-
Potensi Manipulasi: Spike bisa saja cuma kasih setengah keju ke Jerry, sementara setengahnya dia makan sendiri. Tom dan Jerry sama-sama enggak tahu kejadian sebenarnya karena mereka saling bergantung pada Spike.
-
Biaya Tambahan: Menggunakan pihak ketiga artinya ada biaya waktu, tenaga, bahkan uang. Misalnya, Spike harus dijemput dulu, atau ada biaya menunggu. Hal ini bikin proses jadi ribet dan mahal.
-
Ketidaktransparanan: Kalau Tom bilang sudah naruh keju di meja, Jerry belum tentu percaya. Kalau Jerry bilang belum terima keju, Tom juga bingung, “Lho, padahal udah naruh, kok?”
Masalah seperti ini dalam dunia teknologi disebut "The Byzantine Generals Problem"—sebuah tantangan dalam sistem yang membutuhkan kepercayaan di antara banyak pihak yang tidak saling percaya.
Solusinya: Smart Contract dan Blockchain
Daripada mengandalkan pihak ketiga, gimana kalau perjanjian damai antara Tom dan Jerry dibuat dalam bentuk kode program? Kode ini bekerja otomatis dan netral. Kita menyebutnya smart contract.
Misalnya, perjanjiannya begini:
-
Tom menaruh keju di meja.
-
Kalau dalam 24 jam Jerry mengambil keju, artinya dia memaafkan Tom.
-
Tapi kalau Tom ngejar Jerry lagi, Tom akan dihukum: dilarang nonton film azab selama setahun! (Hukuman atau anugerah ya? 😅)
Tapi supaya semua berjalan adil, setiap tindakan harus dicatat:
-
Jam berapa Tom naruh keju.
-
Siapa yang ngambil keju.
-
Apakah keju diambil sebelum 24 jam?
Dan catatan ini harus dimiliki oleh kedua pihak, bukan hanya Tom atau Jerry saja. Kalau cuma satu pihak yang pegang catatan, bisa-bisa ada kecurangan. Contoh: Jerry bilang belum ngambil padahal sudah, atau Tom bilang sudah naruh padahal belum.
Catatan Harus Aman
Masalah berikutnya: bagaimana kalau catatannya hilang, dibakar, atau dimanipulasi? Nah, makanya catatan itu harus:
-
Immutable (tidak bisa diubah),
-
Transparan (bisa dilihat oleh semua pihak yang terlibat),
-
Traceable (bisa ditelusuri asal-usulnya).
Dan teknologi yang bisa mewujudkan semua ini adalah… blockchain!
Apa Itu Blockchain?
Bayangkan sebuah buku besar digital yang menyimpan semua catatan transaksi. Setiap catatan disimpan dalam "blok", dan setiap blok saling terhubung membentuk "rantai"—itulah blockchain.
-
Setiap transaksi dicatat dan diamankan.
-
Tidak bisa diubah setelah dicatat.
-
Semua pihak bisa melihat catatannya.
Dengan blockchain, perjanjian damai antara Tom dan Jerry bisa terlaksana dengan aman, transparan, dan adil—tanpa perlu khawatir Spike akan berbuat curang.
Penutup
Teknologi blockchain memang kompleks, tapi dengan analogi Tom & Jerry, kita bisa melihat betapa pentingnya transparansi, kepercayaan, dan keadilan dalam sebuah sistem. Blockchain bukan cuma soal Bitcoin atau kripto, tapi soal bagaimana kita bisa membangun sistem yang aman tanpa harus terlalu bergantung pada pihak ketiga.
Nantikan artikel selanjutnya untuk penjelasan tentang block dan bagaimana catatan disimpan di blockchain. Sampai jumpa dan semoga bermanfaat!
Sumber :
Komentar
Posting Komentar